Page 25 - Cerita Betawol
P. 25
berangkat bersama ke kayangan,” ucap kakak
kedua meyakinkan.
Dedari berlari ke belakang sambil
menyibak rimbun dedaunan dan ongok
bebatuan di beberapa titik. Hasilnya nihil.
Ia melangkah gontai dan tersungkur sambil
mengusap buliran bening yang makin
membanjiri matanya.
“Waktu hampir habis, Dik!” ucap para
bidadari hampir serempak.
“Berarti kita harus berpisah,” ucap
kakak keempat.
“Baik-baiklah kau di hutan,” ucap kakak
kedua.
“Carilah tempat yang terlindung dan
aman.” Kakak keenam menambahkan.
“Menurutku, keluarlah dari hutan ini,”
ujar kakak pertama mengkhawatirkan.
16