Page 36 - Cerita Betawol
P. 36

kayangan selama baju itu belum ditemukan,”
                 ucap gadis itu sambil meledakkan tangis yang

                 gagal ditahan.

                       “Lalu,  kami  harus  bagaimana?”  tanya
                 ibu bertambah bingung.
                       “Terserah  Bapak  Ibu  saja?”  jawab

                 Dedari singkat.

                       “Ini  bukan  masalah  terserah,  tetapi
                 masalah nyawa,” jawab ayah masih bingung.
                       “Hah, nyawa?” tanya Betawol gelagapan.

                       “Iya,  nyawa!  Nyawa  temanmu  itu,”

                 bentak ayah tegas.
                       “Siapa  nama  temanmu  itu?”  tanya  ibu
                 mulai melembut.

                       “Dedari, Bu!” jawab perempuan muda

                 itu perlahan.
                       “Kini kau tahu keadaan kami sekeluarga
                 yang serba kekurangan,”  ucap ibu merendah.








                                          27
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41